KESAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH FILSAFAT DAN SEJARAH
MATEMATIKA SELAMA 1 SEMESTER
JURNAL
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Filsafat dan Sejarah Matematika
Oleh,
Lilis Ratna Sari
162151063
2016A
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2016
Jurnal
2
Untuk : Pak Dedi Muhtadi, M.Pd
Assalamualaikum
Pak, bagaimana kabarnya hari ini ? Semoga Bapak dan keluarga senantiasa dalam
keadaan sehat dan dilindungi oleh Allah SWT. Aamiin!
Mungkin
saat ini bapak bertanya-tanya apa isi dari jurnal ini. Jurnal ini berisi surat
pak, Surat yang saya buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat
dan Sejarah Matematika. Sesuai dengan yang sudah bapak sampaikan sebelumnya,
kami dibebaskan untuk mengekspresikan jurnal kami dalam bentuk apa pun. Dan
yang terlintas dalam benak saya adalah sebuah surat, yang berisi segala hal
yang saya alami dan saya rasakan selama mengikuti mata kuliah ini.
Sebelumnya
saya ingin mengucapkan terimakasih banyak untuk bapak, yang dengan setulus hati
telah bersedia menggantikan pak Dedi Nurjamil selaku dosen pengasuh untuk mata
kuliah ini. Bapak dengan segala kesibukan bapak rela meluangkan banyak waktu
untuk membimbing kami selama satu semester ini. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih
banyak untuk bapak.
Melalui
bimbingan bapak, ada beberapa hal saya alami, saya dapatkan dan saya rasakan
selama mengikuti mata kuliah Filsafat dan Sejarah Matematika. Dan diantara
beberapa hal itu, semuanya menyatu dan menjadikan saya menjadi seseorang yang
lebih mau berfikir. Jujur saja, awalnya mata kuliah ini terasa sangat
membosankan. Saya berfikir mengapa dalam mata kuliah ini saya tidak memikirkan
apa-apa ? Tugas pun hanya seadanya. Membuat makalah secara berkelompok dan jurnal
1 yang berisi kesan pesan selama pertemuan beberapa minggu.
Saya
sempat menganggap mata kuliah ini sangat membingungkan. Namun seiring
berjalannya waktu, saya mengerti. Inilah realita kampus yang tidak hanya harus
saya jalani, tetapi juga harus saya hadapi. Sekarang baru terfikirkan oleh
saya, mengapa bapak selalu tiba-tiba menanyakan satu hal di dalam kelas.
Pertanyaan yang selalu tidak pernah saya jawab. Yaitu, “Ada pertanyaan?” berulang kali pertanyaan itu bapak tanyakan
dikelas dan sekalipun saya tidak pernah menjawabnya. Dan sekarang baru saya
rasakan, bahwa selama ini saya tidak belajar apa-apa.
Dulu,
saya sempat menganggap mata kuliah ini adalah mata kuliah yang paling santai
karena tidak banyak materi yang harus saya hafalkan. Memang, setidaknya ada
satu materi yang sedikit saya kuasai. Materi yang saya jadikan makalah bersama
teman kelompok saya, tentang Sejarah dan Filsafat Sistem Persamaan Linear. Ya,
mungkin itu satu-satunya materi yang saya pelajari selama satu semester ini.
Karena sedikitnya materi, saya rasa saya selalu memiliki banyak waktu luang.
Tapi sekarang, baru saya sadari bahwa saya sudah kehilangan banyak waktu.
Tiba-tiba
saya teringat dengan salah satu kalimat yang sering bapak utarakan dikelas,
yaitu : “Hidup ini adalah masalah. Tetapi
jangan dijadikan masalah ataupun dipermasalahkan. Lakukan saja apa yang bisa
kamu lakukan. Itu pun jika kamu mau melakukannya, dst”. Dan sekarang, baru
terfikirkan oleh saya bahwa selama ini tidak banyak yang saya lakukan dan apa
yang sudah saya lakukan hanya membuang-buang waktu. Selama satu semester ini
saya hanya terpaku pada apa yang ingin saya lakukan tanpa memikirkan apa yang
harus saya lakukan.
Pada
akhirnya, saya merasa selama satu semester menjalani mata kuliah Filsafat dan
Sejarah Matematika ini, saya belum mengerti banyak hal karena tidak melakukan banyak
hal pula. Dan hal itu membuat saya merasa hampa, kosong dan tak mengerti
apa-apa. Saya paham betul alasan dari perasaan semacam itu adalah karena saya
yang terlalu terlena oleh pikiran awal saya yang menganggap mata kuliah ini
ringan. Untuk itu, saya ingin meminta maaf. Kepada diri saya, dan juga bapak.
Kepada
diri saya yang sudah saya abaikan karena tidak melakukan sesuatu yang harus
saya lakukan, yaitu belajar. Dan kepada bapak yang sudah sering mengarahkan
kami untuk melakukan sesuatu yang harus kami lakukan, yaitu belajar. Memang
benar, sesal kemudian tidak berguna. Maka dari itu, saya berjanji pada diri
saya sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan saya ini. Memang tidak banyak
yang saya pelajari dalam mata kuliah ini. Tapi setidaknya, ada satu hal yang
benar-benar saya pahami, yaitu tentang waktu yang tak bisa diputar lagi.
Ya,
Filsafat dan Sejarah Matematika tidak banyak memberi saya wawasan. Tetapi
mengajarkan saya untuk lebih menghargai waktu dan hal itulah yang membuat saya
ingin berterimakasih kepada bapak, berkali-kali. Semoga surat ini dapat
mewakili segala rasa dan juga pengalaman saya. Akhir kata, Wassalamualaikum
Wr.Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar