Sabtu, 31 Desember 2016

JURNAL 2 FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA



KESAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA SELAMA 1 SEMESTER
JURNAL
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat dan Sejarah Matematika



 











Oleh,
Lilis Ratna Sari
162151063
2016A


PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2016




Jurnal 2
Untuk : Pak Dedi Muhtadi, M.Pd


Assalamualaikum Pak, bagaimana kabarnya hari ini ? Semoga Bapak dan keluarga senantiasa dalam keadaan sehat dan dilindungi oleh Allah SWT. Aamiin!
Mungkin saat ini bapak bertanya-tanya apa isi dari jurnal ini. Jurnal ini berisi surat pak, Surat yang saya buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat dan Sejarah Matematika. Sesuai dengan yang sudah bapak sampaikan sebelumnya, kami dibebaskan untuk mengekspresikan jurnal kami dalam bentuk apa pun. Dan yang terlintas dalam benak saya adalah sebuah surat, yang berisi segala hal yang saya alami dan saya rasakan selama mengikuti mata kuliah ini.
Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih banyak untuk bapak, yang dengan setulus hati telah bersedia menggantikan pak Dedi Nurjamil selaku dosen pengasuh untuk mata kuliah ini. Bapak dengan segala kesibukan bapak rela meluangkan banyak waktu untuk membimbing kami selama satu semester ini. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk bapak.
Melalui bimbingan bapak, ada beberapa hal saya alami, saya dapatkan dan saya rasakan selama mengikuti mata kuliah Filsafat dan Sejarah Matematika. Dan diantara beberapa hal itu, semuanya menyatu dan menjadikan saya menjadi seseorang yang lebih mau berfikir. Jujur saja, awalnya mata kuliah ini terasa sangat membosankan. Saya berfikir mengapa dalam mata kuliah ini saya tidak memikirkan apa-apa ? Tugas pun hanya seadanya. Membuat makalah secara berkelompok dan jurnal 1 yang berisi kesan pesan selama pertemuan beberapa minggu.
Saya sempat menganggap mata kuliah ini sangat membingungkan. Namun seiring berjalannya waktu, saya mengerti. Inilah realita kampus yang tidak hanya harus saya jalani, tetapi juga harus saya hadapi. Sekarang baru terfikirkan oleh saya, mengapa bapak selalu tiba-tiba menanyakan satu hal di dalam kelas. Pertanyaan yang selalu tidak pernah saya jawab. Yaitu, “Ada pertanyaan?” berulang kali pertanyaan itu bapak tanyakan dikelas dan sekalipun saya tidak pernah menjawabnya. Dan sekarang baru saya rasakan, bahwa selama ini saya tidak belajar apa-apa.
Dulu, saya sempat menganggap mata kuliah ini adalah mata kuliah yang paling santai karena tidak banyak materi yang harus saya hafalkan. Memang, setidaknya ada satu materi yang sedikit saya kuasai. Materi yang saya jadikan makalah bersama teman kelompok saya, tentang Sejarah dan Filsafat Sistem Persamaan Linear. Ya, mungkin itu satu-satunya materi yang saya pelajari selama satu semester ini. Karena sedikitnya materi, saya rasa saya selalu memiliki banyak waktu luang. Tapi sekarang, baru saya sadari bahwa saya sudah kehilangan banyak waktu.
Tiba-tiba saya teringat dengan salah satu kalimat yang sering bapak utarakan dikelas, yaitu : “Hidup ini adalah masalah. Tetapi jangan dijadikan masalah ataupun dipermasalahkan. Lakukan saja apa yang bisa kamu lakukan. Itu pun jika kamu mau melakukannya, dst”. Dan sekarang, baru terfikirkan oleh saya bahwa selama ini tidak banyak yang saya lakukan dan apa yang sudah saya lakukan hanya membuang-buang waktu. Selama satu semester ini saya hanya terpaku pada apa yang ingin saya lakukan tanpa memikirkan apa yang harus saya lakukan.
Pada akhirnya, saya merasa selama satu semester menjalani mata kuliah Filsafat dan Sejarah Matematika ini, saya belum mengerti banyak hal karena tidak melakukan banyak hal pula. Dan hal itu membuat saya merasa hampa, kosong dan tak mengerti apa-apa. Saya paham betul alasan dari perasaan semacam itu adalah karena saya yang terlalu terlena oleh pikiran awal saya yang menganggap mata kuliah ini ringan. Untuk itu, saya ingin meminta maaf. Kepada diri saya, dan juga bapak.
Kepada diri saya yang sudah saya abaikan karena tidak melakukan sesuatu yang harus saya lakukan, yaitu belajar. Dan kepada bapak yang sudah sering mengarahkan kami untuk melakukan sesuatu yang harus kami lakukan, yaitu belajar. Memang benar, sesal kemudian tidak berguna. Maka dari itu, saya berjanji pada diri saya sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan saya ini. Memang tidak banyak yang saya pelajari dalam mata kuliah ini. Tapi setidaknya, ada satu hal yang benar-benar saya pahami, yaitu tentang waktu yang tak bisa diputar lagi.
Ya, Filsafat dan Sejarah Matematika tidak banyak memberi saya wawasan. Tetapi mengajarkan saya untuk lebih menghargai waktu dan hal itulah yang membuat saya ingin berterimakasih kepada bapak, berkali-kali. Semoga surat ini dapat mewakili segala rasa dan juga pengalaman saya. Akhir kata, Wassalamualaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar